1. Badan Menjadi Lebih Tinggi
Selama astronot menghabiskan waktunya selama enam bulan di ISS, dilaporkan bahwa tubuh mereka menjadi lebih tinggi hingga mencapai tiga persen dibandingkan sebelumnya. Sebab, tanpa gravitasi, tulang belakang pada tubuh memiliki kesempatan untuk meluas.
Sehingga, tubuh akan meninggi sampai mereka kembali ke Bumi. Namun, setelah beberapa bulan berada di Bumi maka tubuh akan kembali ke tinggi semula karena adanya gravitasi planet.
2. Wajah Menjadi Bengkak dan Kaki Kurus
Ketika berada di Bumi, distribusi cairan dalam tubuh manusia tidak merata karena adanya gravitasi. Akan tetapi tubuh akan mendistribusikan cairan secara merata ketika gravitasi tidak memainkan peran dalam sistem biologis seseorang.
Selama beberapa minggu pertama di luar angkasa, kebanyakan astronot akan memiliki kepala yang terasa lebih besar dan kaki yang kurus. Setelah berapa lama kemudian, tubuh akan menyesuaikan pendistribusian cairan, sehingga tubuh astronot kembali normal.
3. Sulit Penyesuaian Gravitasi Saat Kembali ke Bumi
Setelah kembali ke Bumi dari bertugas di ISS, banyak astronot yang melaporkan mengalami kesulitan penyesuaian dengan gravitasi. Tidak jarang, mereka akan menjatuhkan barang karena lupa dengan adanya gravitasi di Bumi.
Setelah enam bulan bertugas dalam ruang gravitasi nol, tentu membutuhkan waktu bagi mereka untuk kembali menyesuaikan diri dengan kehidupan di Bumi.
4. Massa Otot Berkurang
Di luar angkasa, otot menjadi kurang diperlukan untuk mendukung gerak tubuh. Berbeda dengan di Bumi, di mana massa otot sangat diperlukan untuk menahan serta menggerakkan tubuh.
Para astronot yang akan kembali ke Bumi harus latihan selama dua jam sehari di ISS untuk mempertahankan jumlah massa ototnya yang mereka butuhkan.
5. Kepadatan Tulang Berkurang
Latihan yang rutin selama di ISS akan membantu mencegah hilangnya kepadatan tulang pada astronot. Sebab, mereka bisa kehilangan kepadatan tulang hingga satu persen jika tidak cukup latihan atau olahraga.
Oleh sebab itu, disediakan dua treadmill dan dua sepeda stasioner di papan stasiun luar agkasa untuk membantu mereka menjaga kebugaran tubuh selama mengorbit.
6. Sulit Tidur
Banyak astronot yang melaporkan setiap mencoba memejamkan matanya untuk tidur di luar angkasa, mereka seperti melihat kilatan cahaya yang bergerak dengan cepat (zap). Sehingga, mereka menjadi sulit untuk tidur.
Sinar tersebut merupakan sinar dari kosmik (partikel energi tinggi di luar angkasa yang terlihat dari ISS). Para astronot menggambarkan ketika mencoba memejamkan mata seperti ada “kembang api” atau “garis-garis” yang mereka lihat. Meskipun radiasi sinar kosmik melintas dengan cepat, partikel tersebut tidak terlalu banyak menimbulkan banyak risiko selama astronot menghabiskan waktu.