Tari tunggal adalah
jenis tari bentuk yang ditarikan oleh seorang penari, boleh laki-laki atau
perempuan.
Rangkaian gerak untuk tari dengan tema
berbeda memiliki tipe yang berbeda pula.
Karakter gerak untuk tari tunggal dibedakan menjadi dua,
Yaitu :
① Maskulin
: rangkaian geraknya menggunakan volume gerak lebih luas, tegas, kokoh,
patah-patah, dan kuat.
② Feminin
: rangkaian geraknya menggunakan volume sedang atau menyempit, halus,
melengkung, patah-patah, menyudut, dan lemah gemulai.
Karena tari tunggal berdasarkan cerita,
biasanya iringannya menjadi sangat dinamis.
Koreografer dan penari perlu tahu kesan
apa yang hendak disampaikan kepada penonton lewat gerakan tarian. Tiap garis
yang disampaikan memiliki kesan yang berbeda-beda. Ada yang berkesan manis,
tenang, seimbang, dan sebagainya.
Tempat
bereksprolasi dan memeragakan gerak tari ini dapat berupa panggung tertutup
atau panggung terbuka.
Tari Berpasangan Dan Berkelompok
Tari
berpasangan adalah penampilan tari yang di tarikan secara berpasang-pasangan,
dapat ditarikan sesama jenis atau berlawanan jenis dan tidak menutup
kemungkinan banyak jumlahnya sehingga disebut kelompok kolektif. Dalam
penggarapannya, ada rangkaian maknawi dan rangkaian murni. Menurut karakternya
ada maskulin dan feminim.
Serta
tata rias busananya disesuaikan dengan
karakter tari. Perbedaan utamanya, terdapat pada bentuk penyajian yang saling
memiliki unsur gerak yang saling melengkapi, saling mengisi, dan merespons
antara individu penari dengan pasangan atau kelompoknya.
Setiap
tarian memliiki karakter , perbedaan karakter terdapat dalam tari berpasangan
menjadi ciri khusus. Ada karakter gerak tari laki-laki dan ada yang perempuan.
Serta
tata rias busananya disesuaikan dengan
karakter tari. Perbedaan utamanya, terdapat pada bentuk penyajian yang saling
memiliki unsur gerak yang saling melengkapi, saling mengisi, dan merespons
antara individu penari dengan pasangan atau kelompoknya.
Setiap
tarian memliiki karakter , perbedaan karakter terdapat dalam tari berpasangan
menjadi ciri khusus. Ada karakter gerak tari laki-laki dan ada yang perempuan.
Menyusun Kreasi Tari Nusantara
Dalam menciptakan gerakan tari yang
baik, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, yaitu :
❶ Tema
Untuk koreografer pemula, tema yang
lebih mudah biasanya tentang kegembiraan atau kepahlawanan. Karena tema ini
tidak mempunyai alur cerita yang rumit. Yang terpenting rangkaian geraknya
ringan, mudah ditarikan, berirama cepat
yang memikat, menyenangkan, dan menarik.
❷ Pencarian
Gerak
Dilakukan
lewat pengamatan, baik langsung maupun tidak langsung. Kalau dengan pengamatan
langsung berarti melihat langsung gerak-gerik yang dilakukan. Pengamatan tidak
langsung, dilakukan dengan membaca artikel tari, menonton pertunjukkan lewat
televisi atau VCD, dan mendengarkan musik daerah.
Setelah gerakan-gerakan diperhalus dan
dirangkai, sekarang menentukan :
❸ Bentuk Penyajian
Bisa dilakukan dengan tunggal, berpasangan
atau kelompok. Buat komposisi dan pola lantainya. Tulis deskripsi tarinya
sebagai pengingat. Bedakan pola lantai proses (pergerakannya) dengan pola
lantai jadi (hasil akhir gerakannya) dalam deskripsi agar, arah hadap dan arah
geraknyatampak jelas berurutan.
❹ Iringan
musik
Tari
daerah tidak harus diringi instrumen lengkap. akan tetapi, perlu memperhatikan
kesesuaiannya temanya. Bisa memakai lagu dari kaset yang sudah ada, bisa dengan
lagu daerah dengan iringan alat yang di aransir sendiri atau dengan internal,
seperti vokal dan tepuk tangan. Durasinya bisa kira-kira 5 menit.
❺ Tata Rias, Busana Dan Perlengkapan
Harus
ditentukan dengan tema tarian. Tata rias, busana, dan perlengkapan memperkuat
karakter tari dan memperindah karya pertunjukkan. Pesan yang ingin disampaikan
kepada penonton pun lebih jelas.
0 komentar:
Posting Komentar