Tari tunggal : Seni budaya

Minggu, 13 Oktober 2013

Tari tunggal adalah jenis tari bentuk yang ditarikan oleh seorang penari, boleh laki-laki atau perempuan. 
Rangkaian gerak untuk tari dengan tema berbeda memiliki tipe yang berbeda pula.  Karakter gerak untuk tari tunggal dibedakan menjadi dua,
Yaitu :
  Maskulin : rangkaian geraknya menggunakan volume gerak lebih luas, tegas, kokoh, patah-patah, dan kuat.
  Feminin : rangkaian geraknya menggunakan volume sedang atau menyempit, halus, melengkung, patah-patah, menyudut, dan lemah gemulai.
Karena tari tunggal berdasarkan cerita, biasanya iringannya menjadi sangat dinamis.
Koreografer dan penari perlu tahu kesan apa yang hendak disampaikan kepada penonton lewat gerakan tarian. Tiap garis yang disampaikan memiliki kesan yang berbeda-beda. Ada yang berkesan manis, tenang, seimbang, dan sebagainya.
            Tempat bereksprolasi dan memeragakan gerak tari ini dapat berupa panggung tertutup atau panggung terbuka.


Tari Berpasangan Dan Berkelompok
            Tari berpasangan adalah penampilan tari yang di tarikan secara berpasang-pasangan, dapat ditarikan sesama jenis atau berlawanan jenis dan tidak menutup kemungkinan banyak jumlahnya sehingga disebut kelompok kolektif. Dalam penggarapannya, ada rangkaian maknawi dan rangkaian murni. Menurut karakternya ada maskulin dan feminim.
            Serta tata rias  busananya disesuaikan dengan karakter tari. Perbedaan utamanya, terdapat pada bentuk penyajian yang saling memiliki unsur gerak yang saling melengkapi, saling mengisi, dan merespons antara individu penari dengan pasangan atau kelompoknya.
            Setiap tarian memliiki karakter , perbedaan karakter terdapat dalam tari berpasangan menjadi ciri khusus. Ada karakter gerak tari laki-laki dan ada yang perempuan.
            Serta tata rias  busananya disesuaikan dengan karakter tari. Perbedaan utamanya, terdapat pada bentuk penyajian yang saling memiliki unsur gerak yang saling melengkapi, saling mengisi, dan merespons antara individu penari dengan pasangan atau kelompoknya.
            Setiap tarian memliiki karakter , perbedaan karakter terdapat dalam tari berpasangan menjadi ciri khusus. Ada karakter gerak tari laki-laki dan ada yang perempuan.
Menyusun Kreasi Tari Nusantara
Dalam menciptakan gerakan tari yang baik, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, yaitu :
    Tema
Untuk koreografer pemula, tema yang lebih mudah biasanya tentang kegembiraan atau kepahlawanan. Karena tema ini tidak mempunyai alur cerita yang rumit. Yang terpenting rangkaian geraknya ringan,  mudah ditarikan, berirama cepat yang memikat, menyenangkan, dan menarik.
  Pencarian Gerak
            Dilakukan lewat pengamatan, baik langsung maupun tidak langsung. Kalau dengan pengamatan langsung berarti melihat langsung gerak-gerik yang dilakukan. Pengamatan tidak langsung, dilakukan dengan membaca artikel tari, menonton pertunjukkan lewat televisi atau VCD, dan mendengarkan musik daerah.
Setelah gerakan-gerakan diperhalus dan dirangkai, sekarang menentukan :
    Bentuk Penyajian
              Bisa dilakukan dengan tunggal, berpasangan atau kelompok. Buat komposisi dan pola lantainya. Tulis deskripsi tarinya sebagai pengingat. Bedakan pola lantai proses (pergerakannya) dengan pola lantai jadi (hasil akhir gerakannya) dalam deskripsi agar, arah hadap dan arah geraknyatampak jelas berurutan. 
  Iringan musik
            Tari daerah tidak harus diringi instrumen lengkap. akan tetapi, perlu memperhatikan kesesuaiannya temanya. Bisa memakai lagu dari kaset yang sudah ada, bisa dengan lagu daerah dengan iringan alat yang di aransir sendiri atau dengan internal, seperti vokal dan tepuk tangan. Durasinya bisa kira-kira 5 menit.
    Tata Rias, Busana Dan Perlengkapan
            Harus ditentukan dengan tema tarian. Tata rias, busana, dan perlengkapan memperkuat karakter tari dan memperindah karya pertunjukkan. Pesan yang ingin disampaikan kepada penonton pun lebih jelas.



0 komentar:

Posting Komentar

Pages